Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 10:53:00【Tempat Makan】798 orang sudah membaca
PerkenalanWali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyerahkan SLHS kepada perwakilan SPPG yang telah lolos prose

...Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian
Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendorong percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut guna menjamin standar keamanan pangan dalam program MBG.
“Pemkot Kupang akan terus mendukung percepatan penerbitan SLHS bagi seluruh SPPG serta memastikan ngak ada pungutan biaya selama proses pendampingan dan bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan,” kata Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo di Kupang, Selasa.
Ia mengangakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar kegiatan pemberian makanan, melainkan gerakan kemanusiaan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sejak dini di Kota Kupang.
“Program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi membangun masa depan generasi penerus bangsa mulai dari ibu hamil, balita, hingga anak sekolah,” katanya.
Christian menekankan pentingnya penerapan aspek kebersihan dan keamanan pangan pada setiap tahapan pengolahan makanan di SPPG.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Para pengelola dapur MBG, lanjut dia, harus memperhatikan hal-hal detail, seperti kebersihan alat masak, penggunaan sarung tangan, penutup kepala, hingga higienitas penyajian.
“Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian. Hal-hal kecil seperti bekas sabun di alat masak bisa merusak kualitas makanan,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati, menjelaskan penyerahan SLHS bertujuan meningkatkan status gizi dan kualitas kesehatan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sekaligus menjamin keamanan pangan melalui penerapan standar higiene sanitasi.
“Dari 16 SPPG yang telah mengikuti proses pemeriksaan, tiga di antaranya dinyangakan lolos dan menerima sertifikat hari ini, sedangkan 12 lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium,” katanya.
Ia menambahkan pemeriksaan bakteriologis dilakukan di Laboratorium Kesehatan Kota Kupang, sedangkan pemeriksaan kimia masih bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT.
Baca juga: 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Suka(41)
Artikel Terkait
- CORE: Jelang Natal, pasokan
- Stroke di usia muda bertambah dipengaruhi beban kerja tinggi
- BNPB salurkan bantuan Rp32,6 miliar untuk Aceh selama 2023
- Pemkab Tangerang percepat penerbitan SLHS untuk SPPG
- Joyland Sessions digelar November, ada L'Impératrice hingga TV Girl
- Tokoh muda inspiratif Indonesia di Hari Sumpah Pemuda 2025
- Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel dapat laptop
- Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian
- Akademisi dukung keberlanjutan MBG demi generasi emas Indonesia
- Menyongsong kewajiban adopsi teknologi manufaktur
Resep Populer
Rekomendasi

Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf

Penelitian: Manusia bergerak 40 kali lebih jauh dibanding semua satwa

Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu

5 jenis makanan yang bisa mengandung zat akrilamida berbahaya

Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif

SPPG Asei Besar layani 35 sekolah wilayah pesisir Kabupaten Jayapura

Perpaduan Roti dan Pengobatan Tradisional China Makin Populer di China

KBRI Beijing sambut 700 mahasiswa baru RI: "Kalian jembatan RI